Jumat, 02 Desember 2011

Sukses Tekuni Jalur Beauty Preneurship

detail berita
Sukses tekuni beauty preneurship (foto: Getty Images)
LAHAN menekuni profesi di bidang industri kecantikan terbuka lebar. Jika ingin sukses menjalaninya, menempuh jalur pendidikan di Puspita Martha International Beauty School menjadi jembatan yang dapat dicoba.

Di zaman modern seperti sekarang, penampilan bagi setiap orang menjadi kebutuhan harian yang wajib dipenuhi. Kesadaran mereka tampil rapi dan fashionable tersebut tentunya menjadi celah tersendiri bagi para pelaku industri yang ingin menjajal jalur kewirausahaan.

Puspita Martha International Beauty School yang telah berdiri selama 41 tahun tersebut berusaha menjembatani kebutuhan para masyarakat yang ingin menempuh usaha di bidang industri kecantikan.

“Kami tidak hanya mengajarkan skill semata, tapi juga memberikan berbagai ilmu mulai dari manajemen salon dan prosedur-prosedurnya. Jadi, kita memang melengkapi seseorang agar ketika keluar dari Puspita Martha dia sudah menjadi mandiri,” tutur Wulan Tilaar selaku Deputy General Manager PT Martha Beauty Gallery usai konferensi pers “Graduation Beautivolution” di kantor Puspita Martha, Jalan KH Wakhid Hasyim, Jakarta, Jumat (25/11/2011).

Dengan modal yang diberikan Puspita Martha tersebut, lanjut Wulan, diharapkan para siswanya dapat mandiri selepas kelulusan. “Mandiri di sini artinya mereka bisa menjadi freelance atau membuka usaha sendiri,” sambungnya.

Untuk menyiapkan calon wirausaha yang mandiri, Puspita Martha pun memberikan pelatihan seperti salon manajeman, ada juga pelatihan kerja lapangan (PKL) dimana para murid dapat mengekspos jaringan terhadap industri terkait.

“Inilah yang belum ada di sekolah-sekolah lain. Misalnya saja ketika kami ada kerja sama dengan televisi, para murid-murid kami yang ‘qualified’ diterjunkan untuk membantu. Di situ mereka kami encourage untuk menawarkan jasa mereka dengan para industri terkait tersebut dengan memberikan kartu nama mereka misalnya. Di sini, kami memberikan keleluasaan pada murid-murid untuk menjaga networking,” papar Wulan.

Tak  heran, dengan pelatihan yang lengkap, Wulan memberikan jaminan kalau lulusan Puspita Martha memang diperhitungkan di lapangan.

“Hampir 50 persen bisa saya bilang lulusan Puspita Martha menjadi entrepreneur. Bahkan, bisa dibilang Puspita Martha ini turut serta membangun industri kecantikan di Indonesia. Apalagi, dulu itu tidak ada sekolah yang ‘proper’, yang ada hanya kursus di salon saja,” imbuh Wulan.

Tak heran dengan pelatihan yang sangat mumpuni banyak nama-nama besar ditelurkan dari Puspita Martha International Beauty School. Ada Gusnaldi, Sugi Martono, Chenny Han, Johnny Andrean, dan sederet nama besar lainnya.
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar