“Dipaksa pacar,dok. Waktu merayakan malam tahun baruan teman satu kuliahan di puncak.”Kata si nona dengan malu-malu. Ini ketiga kalinya dia berobat dengan keluhan keputihan dan infeksi saluran kencing, awalnya dia mengaku karena sering berhubungan badan dengan pacar namun belakangan sudah ‘naik banding’ berhubungan dengan yang bukan pacar alias dibayar.
“Dipaksa?Bukannya suka rela waktu pertama kali?Sudah pasrah?”Tanya si dokter ingin tahu.
“Gak mungkinlah, dok. Awalnya pasti hanya membatasi bercumbu biasa, peluk dan cium. Tapi lama-lama ya pacarnya nafsu berat dan memaksa, maka terjadilah.”Kata si pasien lagi.
Dan momment pergantian tahun itu dijadikan alasan untuk menginap, bukankah pergantian dari pukul 23.59 di tanggal 31 Desember ke pukul 00.00 di tanggal 1 Januari itu sedemikian pentingnya, sehingga harus dirayakan dengan pesta semalam suntuk, sampai subuh, bahkan nginap di tempat wisata, hotel berbintang?
“Tak ada acara keluarga? Semacam introspeksi dan evaluasi perjalanan setahun kehidupan yang dipimpin orang tua bersama anak-anaknya?”Tanya si dokter lagi.
“Tidak ada, dok. Malah yang musim ya pesta akhir tahun di tempat-tempat wisata gitu deh. Dan banyak teman cewek saya pun pertama ML di pelepasan tahun gitu. Melepas tahun sekaligus melepas perawan, hehehe.”
Nah,lho malah ketawa geli.
Kelanjutan kisah gadis-gadis yang hilang kesucian terpaksa, setengah terpaksa atau malah setengah suka rela di pergantian tahun ini bermacam-macam. Ada yang tobat total lalu memutuskan kembali ‘perawan hati’ dan menolak semua godaan bercumbu dari manapun sambil berharap menemukan calon suami yang menerima dia apa adanya, ada yang larut dengan percumbuan lanjutan tanpa status yang jelas dan takut menolak karena takut diputusin, atau malah jadi putus nyambung dengan banyak lelaki lalu bercumbu dengan motivasi materi bukan cinta.
Efek sampingnya sih ya penyakit kelamin dan saluran kencing yang berpindah bak pimpong dari satu ‘wadah’ ke ‘wadah’ lain. Tetapi yang lebih berat adalah konotasi bahwa malam pergantian tahun baru adalah malam yang ‘mesum’ saat yang tepat untuk pertama kali bercumbu habis-habisan setelah mabuk-mabukan.
Padahal sebaiknya malam pergantian tahun beginian anak-anak gadis berkumpul dengan orang tuanya, membahas kisah setahun lalu dan rencana-rencana ke depan. Bukan malah berkumpul dengan pacar atau teman-teman beda-beda jenis kelamin di tempat yang private tanpa agenda perenungan sama sekali, hanya euforia gila-gilaan yang tak terlupakan.
Ah, jangan terlalu naif memandang selaput dara sepicik itu? Ya, memang benar itu pada prinsipnya memang hanya sebuah selaput yang bisa rusak oleh apa saja. Tapi mbok ya jangan terpaksa ‘rusak’ semudah itu dengan memanfaatkan momment nginap-nginapan di kehebohan pergantian malam tahun baru.
Anda gadis manis yang lebih memilih hura-hura di malam pergantian tahun dengan teman atau pacar di tempat yang spesial dibandingkan dengan keluarga? Waspadalah. Tetaplah terjaga sampai semua lelaki di acara itu tertidur pulas semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar