Sebuah cahaya pirus mengerikan terlihat di langit Norwegia. Cahaya misterius itu disebut-sebut adalah dari UFO atau tes rudal.
Institut metrologi Norwegia telah menerima ratusan telepon dari masyarakat yang kebingungan, tapi sejauh ini belum bisa mengidentifikasi asal-usulnya.
Beberapa ahli berspekulasi bahwa fenomena itu mungkin disebabkan oleh peluncuran roket Rusia. Namun, Kedutaan Rusia menegaskan klaim seperti itu sama sekali tidak berdasar.
Petugas meteorologi, astronom, dan angkatan bersenjata belum bisa menawarkan penjelasan menyngkut masalah tersebut.
Cahaya itu ditangkap oleh fotografer amatir Jan Petter Jorgensen saat ia dalam perjalanan menuju tempat bekerja di sebuah pabrik salmon.
"Cahaya muncul selama 2-3 menit. Aku tidak percaya dengan mata saya, dan cukup menggigil dan terguncang oleh itu", kata Jorgensen.
Namun setelah diselidiki, ternyata cahaya ini berasal dari rudal baru milik Rusia bernama Bulava berkemampuan nuklir yang gagal dalam uji coba. Rudal Bulava diluncurkan dari kapal selam Dmitry Donskoi di Laut Putih, Rabu pagi tetapi gagal dalam taraf ketiga, kata surat-surat kabar Kommersant dan Vedomosti mengutip dari sumber-sumber pertahanan. Tidak ada penjelasan lebih jauh mengenai situasi peluncuran itu.
"Uji coba itu adalah yang ke-13 bagi rudal Bulava dan peluncuran yang kesembilan kali mengalami kegagalan", kata Vedomosti. Rudal itu penting bagi rencana Rusia untuk menggantikan senjata-senjata usangnya.
Akan tetapi kementerian pertahanan menolak memberi komentar mengenai kegagalan itu atau mengkonfirmasikan bahwa uji coba rudal antar benua itu telah dilakukan, tambah laporan-laporan tersebut.
Kommersant memberitakan uji coba yang diberitakan itu dilakukan Rabu subuh bersamaan dengan munculnya cahaya yang misterius di Norwegia utara yang menarik perhatian para pemantau.
Citra cahaya putih yang muncul di langit di atas kota Tromso, Norwegia memicu perkiraan bahwa itu adalah meteor, cahaya utara, sebuah rudal yang gagal atau bahkan benda-benda aneh.
Laut Putih, yang sering jadi lokasi uji coba rudal oleh kapal-kapal selam Rusia itu terletak dekat wilayah Artik Norwegia.
Masalah-masalah dengan Bulava menjadi satu masalah menyusahkan bagi kementerian pertahanan yang telah menghabiskan sebagian besar dari anggaran yang diperolehnya untuk menjamin rudal itu menjadi unsur penting dari pasukan roketnya.
Kegagalan Juni terdahulu menyebabkan pengunduran diri Yury Solomonov, Direktur Institut Teknologi Thermal Moskow yang bertanggungjawab bagi pengembangan rudal .
Masalah-masalah itu juga satu hal yang sangat memalukan dalam politik pada saat Rusia masih berunding dengan Amerika Serikat mengenai parameter satu perjanjian pengurangan senjata baru (START) untuk menggantikan START tahun 1991.
Perjanjian itu berakhir 5 Desember, walaupun perundingan-perundingan berat kedua pihak itu masih belum mengumumkan kesepakatan mengenai masalah satu perjanjian baru itu.
Bulava, yang dilengkapi sampai 10 hulu ledak nuklir, memiliki jangkauan tembak maksimum 8.000km. Rudal itu adalah versi yang ditempatkan di kapal dari rudal Topol-M, rudal antar benua darat ke darat yang baru dari Rusia, dan dirancang akan diluncurkan dari kapal-kapal selam klas Borei terbaru Moskow, sebagaimana dikutip dari AFP.
Akan tetapi kementerian pertahanan menolak memberi komentar mengenai kegagalan itu atau mengkonfirmasikan bahwa uji coba rudal antar benua itu telah dilakukan, tambah laporan-laporan tersebut.
Kommersant memberitakan uji coba yang diberitakan itu dilakukan Rabu subuh bersamaan dengan munculnya cahaya yang misterius di Norwegia utara yang menarik perhatian para pemantau.
Citra cahaya putih yang muncul di langit di atas kota Tromso, Norwegia memicu perkiraan bahwa itu adalah meteor, cahaya utara, sebuah rudal yang gagal atau bahkan benda-benda aneh.
Laut Putih, yang sering jadi lokasi uji coba rudal oleh kapal-kapal selam Rusia itu terletak dekat wilayah Artik Norwegia.
Masalah-masalah dengan Bulava menjadi satu masalah menyusahkan bagi kementerian pertahanan yang telah menghabiskan sebagian besar dari anggaran yang diperolehnya untuk menjamin rudal itu menjadi unsur penting dari pasukan roketnya.
Kegagalan Juni terdahulu menyebabkan pengunduran diri Yury Solomonov, Direktur Institut Teknologi Thermal Moskow yang bertanggungjawab bagi pengembangan rudal .
Masalah-masalah itu juga satu hal yang sangat memalukan dalam politik pada saat Rusia masih berunding dengan Amerika Serikat mengenai parameter satu perjanjian pengurangan senjata baru (START) untuk menggantikan START tahun 1991.
Perjanjian itu berakhir 5 Desember, walaupun perundingan-perundingan berat kedua pihak itu masih belum mengumumkan kesepakatan mengenai masalah satu perjanjian baru itu.
Bulava, yang dilengkapi sampai 10 hulu ledak nuklir, memiliki jangkauan tembak maksimum 8.000km. Rudal itu adalah versi yang ditempatkan di kapal dari rudal Topol-M, rudal antar benua darat ke darat yang baru dari Rusia, dan dirancang akan diluncurkan dari kapal-kapal selam klas Borei terbaru Moskow, sebagaimana dikutip dari AFP.
http://juandry.blogspot.com/2010/02/terjawab-misteri-cahaya-aneh-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar