1. Selulit bukan penyakit
Banyak orang mengira selulit adalah suatu penyakit yang harus disembuhkan. Padahal, selulit (kata ini dipopulerkan oleh seorang pemilik spa di Amerika Serikat, 30 tahun yang lalu) tak lain adalah lemak yang terperangkap di bawah lapisan kulit. Sebagian lemak yang gagal dibuang oleh tubuh ini akan menggumpal dan menimbulkan kesan tidak rata atau bergelombang pada permukaan kulit.
2. Lebih suka wanita
Distribusi lemak di dalam tubuh wanita berbeda dibanding pria. Kekhasan inilah yang menyebabkan tubuh wanita lebih berbentuk ketimbang pria, dan di satu sisi, selulit pun lebih betah di tubuh wanita. Meski begitu, bukan tak mungkin pria memelihara selulit dalam tubuhnya. Pada pria, selulit biasanya terjadi di daerah perut dan leher bagian belakang. Hanya, pria memiliki kulit yang lebih tebal ketimbang wanita, sehingga mampu menutupi dengan baik tumpukan lemak yang berada di bawah jaringan kulitnya.
3. Sarang selulit
Jaringan lemak menyebar di seluruh tubuh, membungkus otot dan melindungi organ. Selulit menempati area tertentu yang cukup spesifik, seperti lengan atas bagian dalam dan belakang, paha dalam atas dan belakang, punggung atas (di bawah bahu), punggung bawah, dan bokong.
4. Selulit & hormon
Munculnya selulit juga terkait dengan masalah hormonal. Pada wanita, selulit mulai muncul pada saat pubertas dan sering kali bertambah jumlahnya ketika hamil. Kadar estrogen yang meningkat sesaat sebelum haid juga dapat memengaruhi munculnya selulit.
5. Langsing tak jamin bebas selulit
Tidak semua orang yang memiliki selulit adalah yang kelebihan berat badan, meski mereka yang memiliki berat badan berlebih hampir selalu berselulit. Menurunkan berat badan memang dapat mengurangi jumlah tumpukan lemak di dalam tubuh. Tapi, sama sekali tidak benar kalau Anda masih menyangka bahwa selulit tidak akan mampir pada wanita bertubuh langsing atau mungil.
6. Bukan Turunan
Selulit bukan termasuk dalam kategori penyakit menurun. Yang diturunkan adalah kebiasaan makan yang kurang sehat dari orang tua ke anaknya, dan seterusnya. Kebiasaan makan dan gaya hidup yang tidak sehat inilah yang akan memicu terjadinya selulit. (f)
Banyak orang mengira selulit adalah suatu penyakit yang harus disembuhkan. Padahal, selulit (kata ini dipopulerkan oleh seorang pemilik spa di Amerika Serikat, 30 tahun yang lalu) tak lain adalah lemak yang terperangkap di bawah lapisan kulit. Sebagian lemak yang gagal dibuang oleh tubuh ini akan menggumpal dan menimbulkan kesan tidak rata atau bergelombang pada permukaan kulit.
2. Lebih suka wanita
Distribusi lemak di dalam tubuh wanita berbeda dibanding pria. Kekhasan inilah yang menyebabkan tubuh wanita lebih berbentuk ketimbang pria, dan di satu sisi, selulit pun lebih betah di tubuh wanita. Meski begitu, bukan tak mungkin pria memelihara selulit dalam tubuhnya. Pada pria, selulit biasanya terjadi di daerah perut dan leher bagian belakang. Hanya, pria memiliki kulit yang lebih tebal ketimbang wanita, sehingga mampu menutupi dengan baik tumpukan lemak yang berada di bawah jaringan kulitnya.
3. Sarang selulit
Jaringan lemak menyebar di seluruh tubuh, membungkus otot dan melindungi organ. Selulit menempati area tertentu yang cukup spesifik, seperti lengan atas bagian dalam dan belakang, paha dalam atas dan belakang, punggung atas (di bawah bahu), punggung bawah, dan bokong.
4. Selulit & hormon
Munculnya selulit juga terkait dengan masalah hormonal. Pada wanita, selulit mulai muncul pada saat pubertas dan sering kali bertambah jumlahnya ketika hamil. Kadar estrogen yang meningkat sesaat sebelum haid juga dapat memengaruhi munculnya selulit.
5. Langsing tak jamin bebas selulit
Tidak semua orang yang memiliki selulit adalah yang kelebihan berat badan, meski mereka yang memiliki berat badan berlebih hampir selalu berselulit. Menurunkan berat badan memang dapat mengurangi jumlah tumpukan lemak di dalam tubuh. Tapi, sama sekali tidak benar kalau Anda masih menyangka bahwa selulit tidak akan mampir pada wanita bertubuh langsing atau mungil.
6. Bukan Turunan
Selulit bukan termasuk dalam kategori penyakit menurun. Yang diturunkan adalah kebiasaan makan yang kurang sehat dari orang tua ke anaknya, dan seterusnya. Kebiasaan makan dan gaya hidup yang tidak sehat inilah yang akan memicu terjadinya selulit. (f)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar