Sabtu, 26 November 2011

Siapa Bilang Orang dengan HIV Tak Boleh Hamil?

detail berita
Ibu hamil (Foto: Getty Images)

DULU, orang menganggap terinfeksi virus HIV adalah akhir dari kehidupan. Jangankan berpikir soal punya keturunan, untuk hidup dengan usia panjang saja adalah mukjizat.

Kini, semua anggapan itu tidak lagi tepat. Berkembangnya dunia kesehatan dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS memberikan kesempatan bagi mereka untuk berusia panjang. Termasuk untuk dapat hidup berkeluarga dan memiliki anak.

Ketua Kelompok Kerja HIV RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Ekarini Aryasatiani menegaskan, orang dengan HIV boleh hamil. Artinya, sang pria juga boleh lepas kondom untuk melakukan pembuahan.

Namun demikian, terang Eka, ada persyaratan yang harus dipenuhi penderita.

"Dia boleh lepas kondom dan wanita dengan HIV boleh hamil, syaratnya hal itu dilakukan saat kadar virus dalam darah nol," katanya.

Untuk bisa mencapai kondisi tersebut, Eka mengatakan, pengidap HIV wajib menjalani penanganan klinis. Artinya, kehamilan bagi pasangan pengidap HIV harus direncanakan secara matang. Berikut pada saat persalinan dan menyusui.

Jika tidak, maka yang terjadi adalah risiko penularan HIV dari ibu kepada bayinya, yakni sebesar 5-10 persen pada fase kehamilan, 10-20 persen pada fase persalinan, dan 10-15 persen pada fase menyusui.

Dengan demikian, kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV membawa risiko penularan virus pada bayi sebesar 25-45 persen hingga masa menyusui.

Eka mengakui, kehamilan pada ibu dengan HIV tidaklah mudah. Hal ini utamanya terkait dengan isu biaya dan kepatuhan sang ibu menjalankan kewajiban medis, seperti mengonsumsi obat antiretrovirus (ARV) dan cek laboratorium per 3 bulan.

"Biaya pemeliharaan kesehatan lebih besar daripada bayi normal," pesannya.
(tty)

http://lifestyle.okezone.com/read/2011/11/24/27/533827/siapa-bilang-orang-dengan-hiv-tak-boleh-hamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar